JAKARTA,HR–– Angkatan Muda Muhammadiyah Maluku Utara di Jakarta (AMM Malut_Jakarta) terus menyoroti soal masalah banjiir yang masih terjadi di area pertambangan PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (PT. IWIP) Kabupaten Halmahera Tengah.
Banjir yang terjadi di beberapa desa yang ada dilingkar tambang sudah sangat merugikan warga dan juga soal kesehatan warga yang mulai terganggu akibat banjir tang tejadi pada tanggal 21 Juli 2024 lalu. Tetapi hingga saat ini pihak perusahan dan pemerintah daerah belum juga memberikan penjelasan terkait kerugian yang dialami masyarakat akibat banjir.
Koordinator AMM Malut-Jakarta, Cilfan Djaguna, menjelaskan bahwa banjir ini sudah sangat merugikan warga setempat yang mengalami dampak banjir tersebut, banjir yang terjadi ada dugaan akibat dari aktifitas pertambangan PT. IWIP. Maka dari itu pihak perusahaan dan Pemda Halmahera Tengah harus bertanggung jawab dan mengganti rugi atas kejadian ini.
“Sangat disayangkan warga yang terdampak banjir saat ini belum mendapatkan pelayanan yang maksimal dari PT. Iwip dan Pemerintah Daerah Halmahera Tengah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini,”ujarnya.
Cilfan meminta agar Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian ESDM dan Mabes Polri agar melakukan investigasi di Halmahera tengah mengenai permasalahan banjir yang terjadi, jika ditemukan banjir terjadi akibat dari aktifitas tambang, maka pihak perusahaan harus bertanggung jawab atas kerugian yang dialami masyarakat setempat.
“Kami di Jakarta akan melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian ESDM dan Mabes Polri agar segera mengambil Langkah cepat untuk menginvestigasi masalah banjir yang terjadi karena ada dugaan akibat dari aktifitas tambang. aktifitas pertambangan harus di hentikan selama penyelidikan belum selesai,”tegasnya.
Dia menambahkan, aksi demonstrasi akan dilaksanakan selama tiga hari yakni Senin-Rabu di Kementrian Lingkungan Hidup, Kementrian ESDM dan Mabes Polri.
Diketahui, saat ini masyarakat sangat menderita dan mengalami kerugian jadi kami tetap mengawal masalah banjir sampai tuntas.red)