TERNATE, HR – Warga Kecamatan Batang Dua mengeluh soal penanganan Covid-19 varian baru oleh Pemerintah Kota Ternate. Dimana, sudah sepekan terakhir ini warga Kelurahan Mayau, Kecamatan Batang Dua meninggal dengan gejala penyakit yang sama sesak napas.
Salah satu warga Batang Dua, Meiswiken saat dikonfirmasi Via Hanpdhone, Senin (12/7/2021) menuturkan, pihaknya butuh penanganan Covid-19, karena sudah hampir satu pekan warga meninggal dengan gejala yang sama. Kemudian kelengkapan APD puskesmas Batang Dua sangat minim, tetapi APD ini masih dari Covid-19 pertama 2020.
“APD masih dari Covid-19 pertama 2020, katanya semua sudah dikoordinasikan. Tapi permintaan kami jangan hanya tiba saat tiba akal,” ucapnya.
Menurutnya, setiap waktu harus ada kepedulian Pemerintah Kota untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di puskesmas biar bisa tau apa – apa saja yang dibutuhkan. Kemudian harus ada tindakan pertolongan pertama untuk masyarakat disana.
“Kasihan baru satu minggu, tiga orang jiwa sudah pergi. Memang dalam kondisi pandemik Covid varian terbaru, semua masyarakat harus perketat protokol kesehatan. Dimana, 5 M harus menjadi skala prioritas. Mayau dan Tifure kan jauh dari pusat kota. Karena itu, tingkat kewaspadaan harus menjadi hal utama. Covid varian terbaru ini sangat berbahaya dan tingkat penularannya sangat cepat,” keluhnya.
Meiswiken mengisahkan, belum lagi ada warga yang dilarikan ke Ternate menggunakan motor bodi kecil mengingat cuaca.
“Kami sangat khawatir, hari ini satu lagi seorang bapak di larikan ke Bitung dengan gejala penyakit yang sama sesak nafas,” terangnya.(nty)