PT. NHM Berdayakan Petani Lingkar Tambang di Masa Pandemi Covid-19

  • Whatsapp
Ahsun Inayati ,SP, MP

Oleh : Ahsun Inayati ,SP, MP
Ketua Bidang Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan KAHMI Halut

PT. Nusa Halmahera Minerals (PT. NHM) sebagai perusahaan tambang emas sangat peduli dalam pemberdayaan petani lingkar tambang. Terbukti, melalui kerjasama dengan Corporate social responsibility (CSR) PT. NHM dengan fasilitasi pendampingan Dinas Pertanian Halut ( PPL BPP di lingkar tambang diantaranya melibatkan ; BPP Kao Teluk, BPP Malifut, BPP Kao, BPP Kao Utara dan BPP Kao Barat).
Kegiatan ini sebelumnya pernah dilakukan dengan model pendampingan yang berbeda pada tahun 2018 yang bekerjasama dengan Yayasan Bina Tani Sejahtera, Hobbata Farm, dan beberapa yayasan pertanian lainnya.
Pada kesempatan tahun 2021 ini CSR PT. NHM melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian melalui 5 BPP yang tersebar di 5 Kecamatan Lingkar Tambang.
Kegiatan yang menyentuh lini dasar kebutuhan masyarakat atas logistik pangan dan sayur dengan ditandai pengadaan bibit unggul dari brand market pertanian yang telah memiliki nama di Halmahera Utara, sebut saja Cap Panah Merah yang sejak tahun 2016 telah melakukan pelayanan dan pendampingan melalui TFO (Technical Field Officer) YBTS ( Yayasan Bina Tani Sejahtera ).
PT. NHM tidak saja membangun sisi kekuatan ekonomi ditengah masa Pandami Covid-19 di Halmahera Utara namun mencoba membangun masyarakat petani lingkar tambang menjadi penghasil komoditi pangan dan hortikultura.
Beberapa komoditi hortikuktura yang dikembangkan adalah; jagung manis, semangka tanpa biji, rica nona, tomat, terong, popare, bawang merah TSS Lokananta (cap panah merah), bawang merah umbi varietas Tajuk dan empon-empon berupa jahe dan kunyit. Selain pengembangan tanaman hortikultura dikembangkan pula padi ladang/ padi sawah, kacang merah dll.
Melihat animo masyarakat tani lingkar tambang dalam kegiatan pemberdayaan tentu menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Dinas Pertanian dalam pembangunan pertanian kedepannya. Dengan melihat kesiapan sarana alat pertanian yang masih sangat kurang dengan waktu yang telah direncanakan namun tidak semua lahan bisa di garap dengan alat pengolah tanah sehingga berakibat diperkirakan sebagian besar lahan menggunakan sistem TOT (Tanpa Olah Tanah) akan sangat berpengaruh terhadap optimalisasi produksi hasil pertanian.
Pada proses kegiatan pemberdayaan ini PPL dan petugas memiliki peran edukasi/ penyuluhan pertanian yang harus menyentuh dan merubah perilaku PKS petani (Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap).
PT. NHM telah memerankan tanggung jawabnya dalam proses pemberdayaan sebagai tanggung jawab sosial ekonomi bagi masyarakat lingkar tambang.
Selanjutnya kedepan fasilitas sarana alat pengolah lahan harus dipersiapkan lebih banyak lagi, sehingga masyarakat lingkar tambang bisa mengembangkan potensi hortikultura dan tanaman pangannya (***).

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.