TOBELO,HR—–Ketua Tim Pemenangan Pasangan calon (Paslon) Frans Manery dan Muchlis Tapi Tapi (FM-Mantap), Samsul Bahri Umar menjelaskan kejadian pengeledahan oleh aparat kepolisian Polres Halmahera Utara (Halut) pada Selasa (27/04/2021), di desa Supu kecamatan Loloda Utara.
Kata Samsul yang juga sebagai ketua Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) kabupaten Halut, kronologis kejadian berawal, saat ia hendak ke lokasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di desa Supu menggunakan mobil, sesampainya di desa Jere, Ia mendapat informasi bahwa ada sekelompok orang dari paslon Joel Wogono dan Said Bajak berjumlah sekitar 60 orang berkonsentrasi di dekat desa Supu persisnya di lokasi wisata Pasir Putih.
“Informasinya mereka akan tahan, kalau ada tim dari Paslon 01 yang masuk ke Supu dan jika saya paksakan masuk melalui jalan darat dipastikan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama, akhirnya saya mengambil keputusan masuk melalui jalur laut, hal ini untuk menghindari benturan saja,”jelas Samsul Bahri, Sabtu (01/04/2021).
Samsul yang juga mantan ketua DPRD Halut ini, saat meminta kepada pendukung FM Mantap untuk tetap tenang dan tidak melakukan gerakan yang akan mengakibatkan konflik antar pendukung, Ia kemudian melanjutkan perjalanan menuju desa Supu dengan menggunakan perahu sampan.
“Persis mendekati desa Supu, sekitar 50 meter, saya melihat sudah banyak polisi di pesisir pantai, bahkan di sebelah perahu yang saya tumpangi suda ada speed boat Polair,”ungkapnya.
Anggota DPRD Halut Aktif ini, lalu berpikir harus kembali, sementara ia ditugaskan ke desa Supu untuk membagikan uang makan di 4 Posko FM Mantap.
“Waktu saya turun dari perahu, langsung di cegat, oleh aparat kepolisian, dengan pertanyaan, bapak mau kemana, saya jawab datang kesini dengan membawah mandat, kemudian mereka periksa kantong saku dan mengamankan uang Rp 9 juta, jadi tidak benar yang disampaikan Wakapolres Halut di media bahwa uang yang didapat sebanyak Rp 10 juta,”katanya.
Saat penggeledahan, tambahnya, kuasa hukum FM Mantap, Munjir Nabiu, sudah berada di lokasi dan menyampaikan bahwa sore tadi juga bupati terpilih Halsel, Usman Sidik datang menggunakan speed boat di Supu namun tidak dilakukan pengeledahan oleh aparat Kepolisian.
“Akhirnya terjadi perdebatan, karena harus dilakukan perlakuan yang sama, apalagi saya sebagai ketua tim dan mengantongi surat mandat,”ujarnya.
Perdebatan kuasa hukum Munjir dan aparat kepolisian cukup lama, kemudian datang Kasat Sabhara Polres Halut, AKP Ayub Patty bersama intel dari Polda Malut dan membawahnya ke Pos pengamanan selanjutnya di bawah ke Mapolres Halut untuk diintrogasi. “Kurang lebih 14 jam saya diperiksa di Polres Halut,”ucapnya.
Sementara kuasa Hukum FM Mantap, Munjir Nabiu menjelaskan penggeledahan yang dilakukan oleh aparat kepolisian kepada ketua tim Pemenangan FM Mantap di Supu bukan dikategorikan Operasi Tangkap Tangan.
“Sangat salah kalau dikatakan OTT, karena tidak ada transaksi bagi-bagi uang, bahkan uang itu, milik ketua Tim yang ada di sakunya,”jelasnya.
Munjir bilang tidak ada dugaan money politik atau politik uang yang dilakukan oleh ketua Tim Pemenang FM Mantap, sebab tidak ada unsur yang mengarah ke sana, namun diwacanakan seakan-akan sudah terjadi money politik.
” tidak masuk pada unsur pidana politik,” tandasnya. (mn)