Diduga Ada Permainan, BBM Pertalite di Mangoli Tengah Langka 

  • Whatsapp

SANANA,HR- Sudah sekitar 2 minggu terakhir ini, terjadi kekosongan Bahan Bakar Minyak (BMM) jenis Pertalite di Pulau Mangoli, kususnya di SPBU Kecamatan Mangoli Tengah, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara (Malut).

Kepala SPBU 1 Harga, Kecamatan Mangoli Tengah, Ajis Sillia, kepada media ini saat dikonfermasi, memebenarkan bahwa memang benar sudah sekitar dua minggu, yakni sejak selesai lebaran Idul Adha kemarin hingga hari ini, Jum,at (22/7/2022), BBM jenis Pertalite kosong.

Bacaan Lainnya

“Jatah untuk kita di SPBU Mangoli Tengah baru diberikan 10 ton untuk bulan Juli, dan memang benar sudah sekitar dua minggu terjadi kekoksongan Pertalite, akan tetapi untuk Pertamax stoknya ada,” jelas Ajis.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop UKM) Kabupaten Sula, Jena Tidore, kepada media mengatakan untuk SPBU Mangoli Tengah itu di drop dari sini, itu mereka juga mempunyai jatah satu bulan. Jika mereka distribusi tidak sesuai dengan jatah (kouta) telah ditetapkan. Minimalnya konfermasi kepada Perindagkop.

“Kalau konfermasi ke kami. Kami pasti akan membuat teguran kepada Pertamina untuk harus di distribusi sesuai dengan kouta yang telah ditetapkan,”ucap Jena.

Lanjut Jena, pihaknya sudah menyurat kepada Pertamina Provinsi Maluku Utara di Ternate, tujuanya untuk mengingatkan mereka agar kembali dengan kouta yang telah di tetapkan BPH Migas, karena mereka distribusi ini tidak sesuai dengan kouta yang telah ditetapkan BPH Migas. Namun suratnya belum menadapatkan balasan.

“Untuk SPBU 1 Harga di Mangoli Tengah yang datanya mereka kirim kepada kita ini bervariasi, bulan April mereka diberikan Pertalite 35 KL, Mei 30 KL, Juni 20 KL. Akan tetapi kalau Juli baru 10 KL, minimalnya pihak SPBU menginformasikan kepada Disperindagkop, agar kita menindaklajutinya,”ujarnya.

Menurut Jena, kouta yang telah ditetapkan BPH Migas ini, kalau untuk SPBU 1 Harga, itu totalnya pertahun 916 KL, berbarti perbulan seharusnya 76 KL.

Terpisah, Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula, Hamja Umasangaji, yang juga sebagai putra asal Pulau Mangoli. Menyayangkan kouta BBM jenis Pertalite yang diberikan pihak Pertamina kepada SPBU 1 Harga Mangoli Tengah.

Oleh karena itu, dirinya menduga ada permainan BBM jenis Pertalite dari pihak Pertamina Sanana. Sebab menurut Hamja, seharusnya stok Pertalite untuk SPBU Mangoli Tengah dalam sebulan itu 70 Ton lebih.

Sehingga itu, kata Hamja, menyebabkan terjadinya kelangkaan Pertalite di Mangoli Tengah. Warga terpkasa menggunakan Pertamax yang harganya begitu tinggi dari Pertalite.

Kemudian, Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Sula, Safrin Gailea, juga menanggapi terkait stok Pertalite dari Pertamina Sanana kepada SPBU Satu 1 Harga di Mangoli Tengah, yang tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan BPH Migas.

Menurut Safrin, terkait dengan penyaluran BBM ke SPBU 1 Satu Harga, semuanya pasti terpenuhi, hanya yang terjadi di Sula itu sampai saat ini, Pertamina penyaluran untuk Maluku dan Maluku Utara, belum menerima surat kebutuhan BBM di Sula.

“Sehingga dari Pertamina penyaluran BBM ke Sula, mereka bisa mengetahui kebutuhan stok BBM yang akan ke Sula,”jelasnya.

Lanjut Safrin, jadi dinas Perindagkop harus mengeluarkan surat kebutuhan BBM, dan harus surat itu ada. Sehingga kouta yang sudah sesuai dengan stok BBM 1 Harga itu terpenuhi, sebab yang terjadi adalah kekurangan stok BBM yang ada di Mangoli Tengah. Itu satu hal yang tidak wajar.

“Karena sesuai regulasinya, dia sudah punya stok BBM yang harus terpenuhi,”ungkap Safrin Gailea.

Sementara kepala Pertamina Sanana, Kabupaten Sula, ketika dikonfermasi tidak berada di kantor, wartawan media ini mencoba hubungi melalui telepon akan tetapi diluar jangkauan, sehingga berita ini dipublikasi.(bud)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.